BUKITTINGGI – Sopir Angkutan Perdesaan (Angdes) jurusan Baso-Bukittinggi yang terlibat kecelakaan di jalan luruih Baso meninggal dunia dalam perjalanan ke RSAM Bukittinggi, Rabu (13/7).
Informasi yang diperoleh Singgalang, kecelakaan yang dialami sopir angkutan perdesaan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB di jalan Luruih Baso.
Saat itu kendaraan angdes Pellita yang dikemudikan Prisno (56) warga Koto Hilalang Baso itu melaju dari arah Bukittinggi menuju Padang Tarok. Sampai di TKP kendaraan tersebut bertabrakan dengan truk semen.
Akibat peristiwa itu kendaraan korban di bagian depan hancur. Sementara korban yang saat itu masih bernafas dilarikan ke Puskesmas Baso.
Namun karena kondisinya cukup parah dipindahkan ke RSUD Bukittinggi, Sedangkan 6 penumpang angdes yang mengalami luka ringan dilarikan ke Puskesmas Baso.
Namun informasi, korban kecelakaan itu juga tidak bisa ditangani di RSUD Bukittinggi dengan alasan peralatan di rumah sakit itu tidak memadai ditambah lagi tidak adanya dokter spesialis syaraf.
Baca juga:
Curi 32 Tandan Sawit DPO Pelaku Diamankan
|
Hal itu dibenarkan oleh Firdaus rekan korban yang membawanya ke rumah sakit.
“Tadi dari TKP kita langsung bawa korban ke RSUD Bukittinggi, Namun sebelum ditangani, petugas menyarankan untuk membawa ke RS lain karena peralatan di RSUD Bukittinggi tidak memadai”, ujar Firdaus
Karena tidak bisa ditangani di RSUD Bukittinggi akhirnya korban dilarikan ke RSAM Bukittinggi. Namun saat sampai di RASM Bukittinggi nyawa korban tidak dapat diselamatkan karena sudah meninggal dunia.
Sementara Humas RSUD Bukittinggi Nugrahadi menjelaskan, sekitar pukul 15.00 WIB pasien datang ke IGD dengan mobil angkutan umum. Dari informasi yang didapat, pasien sudah dicoba untuk penanganan di Puskesmas Baso. Tapi karena tempat penuh oleh pasien kecelakaan yang lain, jadi dianjurkan dibawa ke RSUD Bukittinggi oleh petugas Puskesmas Baso.
“Setibanya di RSUD, pasien langsung diperiksa dokter dan didampingi oleh perawat, ” katanya.
Setelah pemeriksaan singkat, ada tanda-tanda cedera kepala serius pada pasien tersebut. Sehingga agar tidak memperlama waktu, pasien dianjurkan untuk segera dibawa ke RSAM karena pasien akan perlu penanganan yang lebih baik. Sebab RSUD tidak ada dokter Neurologi ataupun Bedah Syaraf, dan CT Scan. Pihak pengantar pasien bersedia langsung membawa ke RSAM.
Kasat Lantas Polres Bukittinggi, AKP Ghanda Novidinigrat yang dikonfirmasi Singgalang mengatakan, dalam peristiwa itu sopir angdes meninggal dunia di rumah sakit akibat luka parah yang dideritanya. Sedangkan 6 penumpang lainnya mengalami luka ringan dan sedang dan dibawa ke puskesmas Baso. (**)